Saturday 18 December 2010

boleh tk sambut wish x mas ni part 1

Pada entry sy kali ini kita akan membincangkan ttg isu semasa ttg menyambut hari Xmas. Maybe kita selalu dgr kita ni tak boleh ikut perayaan kita ni sebagai umat islam Cuma boleh menyambut perayaan Cuma dua j iaitu hari raya aidil fitri dan hari raya iedul adha, secara teori nya mmg betul adakah secara praktikalnya kita buat itu menjadi persoalan kita pada tajuk kali ini.
Sudah pasti teman kita telah tahu teori ini , tapi secara praktikalnya mmg tidak boleh dinafikan kita mmg hancur, main ikut j asal nampak baik tak pe lah benda baik takkan Allah marah kan . betul ke?
Haa... ...
Dalam  perbincangan kita pada kali ini sy nk point out kan beberapa perkara
      Boleh tak kita menyambut perayaan org kafir ini
     Boleh tak kita sambung wish mereka
     Bergembira pd hari perayaan mereka
Pada point yg pertama kita ramai dh tahu ap jawapan dia, insyaAllah kita akan jawab tak boleh . sbb ia jelas pointnya
Pd point ni , keadaan ni lebih praktikal pd zaman ini , haa boleh tak kita sambut wish mereka , tak kisah lah dlm bentuk ucapan , hadiah , or reply mesej sms.
Jawapan yg paling tepat mestilah tak boleh , disini sy akan mengambil salah satu pendapat ulama pd zaman ini . disini sy mengambil penjelasan n text asal beliau :

Fatwa Asy-Syaikh Muhammad bin Saleh Al-Utsaimin mengenai: Hukum Ucapan Merry Christmas (Selamat Natal
Tanya:
Bagaimana hukum mengucapkan “Merry Christmas” (Selamat Natal) kepada orang-orang Kafir? Bagaimana pula memberikan jawaban kepada mereka bila mereka mengucapkannya kepada kita? Apakah boleh pergi ke tempat-tempat pesta yang mengadakan acara seperti ini? Apakah seseorang berdosa, bila melakukan sesuatu dari yang disebutkan tadi tanpa sengaja (maksud yang sebenarnya) namun dia melakukannya hanya untuk berbasa-basi, malu, nggak enak perasaan atau sebab-sebab lainnya? Apakah boleh menyerupai mereka di dalam hal itu?


Jawab:
Mengucapkan ‘Merry Christmas’ atau perayaan keagamaan mereka lainnya kepada orang-orang kafir adalah haram berdasarkan kesepakatan para ulama sebagaimana dinukil dari Ibnu Al-Qayyim -rahimahullah- di dalam kitabnya Ahkam Ahlu Adz-Dzimmah’. Beliau berkata,
“Adapun mengucapkan selamat berkenaan dengan syiar-syiar kekufuran yang menjadi kekhususan mereka adalah haram menurut kesepakatan para ulama, seperti mengucapkan selamat terhadap hari-hari besar dan puasa mereka, sembari mengucapkan, ‘semoga hari raya anda diberkahi’ atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya. Perbuatan ini, kalaupun orang yang mengucapkannya tidak terjatuh ke dalam kekufuran, maka dia telah terjatuh ke dalam hal yang diharamkan. Ucapan semacam ini sama saja dengan ucapan selamat kepada perbuatan mereka sujud terhadap salib, bahkan ucapan ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat seperti lebih dimurkai Allah daripada memberikan ucapan selamat kepada orang yang meminum khamar, membunuh jiwa, melakukan perzinaan, dan selainnya dari perbuatan maksiat. Banyak sekali orang yang tidak sedikitpun tersisa kadar keimanannya, yang terjatuh ke dalam hal itu sementara dia tidak sadar betapa buruk perbuatannya tersebut. Karenanya, barangsiapa yang mengucapkan selamat kepada seseorang karena melakukan suatu maksiat, bid’ah, atau kekufuran, maka berarti dia telah menghadapi kemurkaan dan kebencian dari Allah.”
Mengenai kenapa Ibnu Al-Qayyim sampai menyatakan bahwa mengucapkan selamat kepada orang-orang kafir berkenaan dengan perayaan hari-hari besar keagamaan mereka adalah haram, maka karena hal itu mengandung persetujuan kepada syiaar-syiar kekufuran yang mereka lakukan dan meridlai hal itu dilakukan. Sekalipun dirinya sendiri tidak rela terhadap kekufuran itu akan tetapi tetap haram atas seorang muslim untuk meridlai syiar-syiar kekufuran atau mengucapkan selamat kepada orang lain berkenaan dengannya, karena Allah Ta’ala tidak meridlai hal itu sebagaimana dalam firman-Nya, “Jika kalian kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) kalian dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-hambaNya, dan jika kalian bersyukur, niscaya Dia meridhai bagi kalian kesyukuran itu.” (QS. Az-Zumar: 7)
Juga dalam firman-Nya, “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama kalian.” (QS. Al-Maidah :3)
pada fatwa diatas kita boleh menyimpulkan bahawa memyambut wish agama mereka adalah haram, krn ucapan merry crismas tu sendiri mengandung syiar agama mereka,
Bila mereka mengucapkan selamat berkenaan dengan hari-hari besar mereka kepada kita, maka kita tidak boleh menjawabnya karena hari-hari besar itu bukanlah hari-hari besar kita. Juga karena dia adalah hari besar yang tidak diridlai Allah Ta’ala, walaupun hari besar itu muncul karena perbuatan mengada-ada ataupun memang hari raya itu disyari’atkan dalam agama mereka, akan tetapi hal itu semua telah dihapus oleh Dienul Islam yang dengannya Nabi Muhammad Shallallâhu ‘alaihi Wa Sallam diutus Allah kepada seluruh makhluk. Allah Ta’ala berfirman, Barangsiapa yang mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran :85)
jd mesti ada yg bertanya , kalau mereka kasi jg mesej tu n mereka mengharapkan kita balas wish , ckp lh kpd mereka dgn baik , sy mintak maaf ,sori dalam islam sy tak sambut perayaan ini kalau mereka rasa tak puas hati jg, insyaAllah mereka akan faham,
insyaAllah pd point seterusnya sy akan sambung pd entry yg berikutnya untuk mengelakkan teks yg teralu panjang supaya rakan tidak bosan membacanya .